TRIK PRAKTIS MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA
Tutorial ini saya persembahkan untuk siapapun tak terkecuali
untuk memotivasi diri saya sendiri.
Seperti yang kita ketahui bersama,saat ini banyak diantara
kita lulusan sarjana teknik maupun sma yang tidak terserap oleh instansi
pemerintah maupun industri manufactur milik bumn ataupun swasta. Oleh karena
itu mari kita belajar bersama untuk menggunakan sumber daya manusia yang ada
pada diri kita sendiri.
Hal pertama yang dilakukan adalah menghilangkan rasa malu
dari cara pandang bahwa bekerja apa adanya tidak dipandang sebelah mata oleh
orang yang berstatus sosial tinggi(biasanya dari lingkungan pegawai,bahkan tak
jarang dari pekerja industri),ada kalanya teman2 kita dianggap sebagai perusuh
hanya dikarenakan sebagai pedagang asongan/kaki lima yang selalu berpindah
pindah tempat,tetapi pada dasarnya sama saja,kita bekerja dengan cara kita dan
mereka bekerja dengan cara mereka,apapun nama pekerjaan serta jabatan mereka. ”BUSSINES
IS BISNIS”,,,,,,,,,itulah anggapan yang pantas dilayangkan pada mereka,di koran
serta media publik televisi manapun sering marak demo minta kenaikan gaji yang
terkesan anarkis.,kok nggak malu ya,padahal seumur hidup mereka udah dijamin oleh negeri?,
,,,,,,saya sharingkan dari teman2 PKL yang kerap bercerita pada
saya,ceritanya,,,,mereka sering di larang berdagang si sana,di sini
,disitu.
Ketidak adilan sangat nyata manakala sebagian dari mereka diperbolehkan
serta sebagian ditendang,itupun harus bayar uang tarikan yang besarnya
bervariasi.Sebagai contoh yang saya ketahui,ada beberapa lingkungan sekolah
yang memperbolehkan jualan
dilingkungannya tetapi harus bayar sebesar 3000,2000,1000 rupiah,kalau misalnya
seorang penjual tersebut yang dibawanya jajan snack belanja di grossir dengan
untung 100 rupiah perkemasan dengan harga jual 500 rupiah,sedangkan pada hari
itu dia mendapati uang total sebesar 40 ribu,berarti untung bersih yang
didapati pada hari itu Cuma 8000 rupiah dikurangi 3000 =5000,ternyata
penghasilan mereka jauh lebih kecil tapi masih di usir kalo tidak bayar
tarikan,apa bedanya mereka yang berkuasa dilingkungan tersebut dengan preman?
alih
alih ada yang berkata”YO WIS GAK PO PO SING PENTING OLEH DODOLAN(ya sudah tdk
apa2 yg penting boleh jualan)”,lucu juga orang jualan kok dilarang,bisakah kita
melihat setiap hari dilingkungan masyarakat tempat tinggal kita setiap
saat,setiap waktu silih berganti orang yang datang menawarkan dagangan mereka
masing masing,ada yang jual panci,sayur,kompor,kulkas,mesin cuci,sabun,kasur
dll................”ADAKAH DARI MEREKA DITARIK PAJAK DARI SATU KAMPUNG KE KAMPUNG
LAINNYA?ADAKALANYA MEREKA TIDAK LAKU TAPI ADA JUGA YG SAMPAI KEHABISAN..............memang benar
jualan ada tempatnya,,jika penjual yang biasa keliling sekolah tidak
diperbolehkan jualan disekolah,lantas pedagang yang bawa kasur,panci,sayur
mentah jualan di dalam sekolah,”apa jadinya?(mereka pasti akan bawa pulang
kembali barang bawaan mereka utuh)”,
jika ditelusuri lebih lanjut,ada beberapa
versi penyebabnya;
1,semula tidak di perkenankan jualan,tapi akhirnya boleh
masuk dengan kompensasi tarikan sejumlah sekian rupiah persekali datang oleh
pengurus sekolah(mau tdk mau pedagang ini ikut aturan meskipun jauh dilubuk
hatinya tidak ikhlas),,untuk membenarkan pernyataan ini bisa disurvey oleh
orang yang sama posisinya,bukan oleh mereka yg sudah ketahuan berseragam
kantor,akan kelihatan kejujuran mereka,dan yg surveypun akan bs memahami
perasaan mereka.
2,lainnya hanya gara2 ada kerabat dari lingkungan sekolah
yang membuka kantin dan takut dagangannya tidak laku,ujung2nya ada tarikan
lagi.
3,yang ketiga ini kayaknya kurang pas yaitu dari para
pedagang sendiri yang merasa nyaman dengan segelintir orang dan merasa terusik
jika ada orang baru yang muncul.
Hal yang pantas untuk orang yang sudah berusaha memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya dengan ikhlas dan istiqomah(terus menerus)meskipun
hasilnya kecil seperti inilah yang sangat pantas di juluki pahlawan tanpa tanda
jasa(karna tidak memiliki titel) dan berjasa besar(terutama untuk keluarganya).Alangkah
bijaksananya sekiranya diantara mereka yang memahami hal ini dengan diambil
jalan tengah sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.Tidak ada pungutan apapun
dengan syarat lingkungan tempat sama2 cari makan terus merasa nyaman dan
terpelihara bersih seperti sedia kala.
Saling mengerti adalah hal terbaik yg perlu dilakukan,tidak
ada yang salah maupun dipersalahkan,tdk pula dgn tutur kata”salah sendiri knp
jadi penjual kaki lima!”pengertian dari peryataan tsb jg cukup sederhana.”kalo
semua jadi guru,siapa yg jadi murid,kalo semua jadi pedagang besar,siapa yg jd
pengecer,kalo semua jadi pegawai siapa yg jd presiden,kalo semua jadi presiden
negara jd kacau,,dst.
Dilain/diluar istitusi pendidikan seperti diatas,,ketahuilah
sobat blog http://www.kerajinan-baru.blogspot.com/ ,penguasa2 itu tanpa
mereka sadari dalam ke ego an mereka,,,sebenarnya mereka adalah buruh dengan
UPAH tinggi dan bukan seorang juragan kecil yang MERDEKA alam pikirannya.Di
antara sebagian dari mereka,ada yang saling tekan menekan untuk bisa membuat
tetap eksis n solid di lingkungan tersebut.Ada pepatah”SEDIKIT SEDIKIT LAMA
LAMA MENJADI BUKIT”ini hal lain yang tidak akan pernah disadari yaitu sering
melakukan perbuatan korupsi kecil kecilan,terutama korupsi waktu.
Marilah kita pahami lebih jauh,bagi umat manapun yang berusaha untuk taat terhadap ajaran
agamanya,kita akan melihat nyata dari cara mereka bekerja dan tidak nampak
sedikitpun bertampang cari muka,mereka nampak tenang menyenangkan bagi setiap
orang,tekun dan senang dengan pekerjaannya tanpa takut ada yang mengawasi
ataupun tidak ada yang mengawasi,bagi mereka yang ada hanya keikhlasan.Inilah
yang sebenarnya disebut bekerja dengan mendapatkan upah yang halal.
Tetapi apa yang sering kita lihat selama ini,di mana mana
diberbagai sudut tempat,banyak hal yang tidak patut kita
contoh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ada banyak berkeliaran seragam dinas berkeliaran di
tempat perbelanjaan disaat masih jam dinas,makan makan,shopping2,(itu sebagian
yang tampak).Yang tidak tampak?banyak juga!.Saya punya seorang teman baik yang
dulunya kawan sepekerjaan di industri fabrikasi,juga satu rumah tempat
tinggal.Beliau ini sesudah out dari industri ini berusaha meningkatkan jenjang
karirnya dengan kuliah lagi,setelah lulus berharap menjadi pegawai negeri
sipil,diawali dengan menjadi pegawai honorer/sukuan di suatu sekolah
dasar,beliau ini di maklumati menjadi guru olah raga selama lebih dari 6
thn,dan sampai sekarang rupanya belum beruntung menjadi guru tetap dengan gaji
tetap serta titel PNS melekat.Suatu saat beliau ini berkeluh kesah pada
saya”bos,gaji saya perbulan jadi guru tidak sampai 400 ribu,tapi pekerjaaan
yang dilimpahkan pada saya melebihi batas kemampuan saya,saya jadi lembur
dirumah sampai malam dengan menggunakan peralatan sendiri,,hanya karena saya
Cuma seperti ini dan rupanya tidak enak kalau saya menolak,tetapi lama lama
saya dongkol juga karena yang menyuruh adalah seorang yang mempunyai label
sertifikasi,apa apa dilimpahkan pada saya termasuk tugas mengetik yang
sebenarnya bukan tugas saya,katanya minta tolong tapi kok selalu.Bayangkan saja
seorang pendidik dengan surat sertifikasi yang dimilikinya akan mendapatkan
gaji full oke beberapa juta rupiah setiap bulannya masih ingin santai dengan
melimpahkan tugas pada orang lain.Pandangan saya pribadi kalo tidak sanggup
dengan surat sertifikasi ya jangan diterima,jangan gunakan untuk menambah
income saja.Pertanyaannya cukup sederhana,”bagus tidak hal seperti itu?
Lagi dan lagi pemandangan yang
nampak di sektor industri lainnya,ketika seseorang usai menandatangani kontrak
kerja biarpun sebagai buruh sekalipun.Marilah kita(terutama saya
pribadi)berbenah diri sendiri untuk memperbaiki sifat ikhlas,jangan main kucing
kucingan dengan pengawas,jangan coba kotori dengan melakukan pekerjaan di luar
pekerjaan yang dibebankan dikala masih jam tugas kita,kecuali bagi pekerja
borongan(mereka berhak mendapatkan upah sesuai dengan banyak tidaknya pekerjaan
yang selesai,jadi terserah),juga bagi pekerja yang sistem target(terserah juga
mau apapun,yang penting targetnya selesai),karna semua itu pahalanya akan
berbalik pd kita lagi,serta akan membuat pribadi kita menjadi lebih baik.
Dan jangan lupa kita bekerja
pasti untuk memenuhi kebutuhan keluarga,jika pendapatan kita halal tentu yang
akan kita kasihkan menjadi halal bagi keluarga dan harapannya membawa berkah
tersendiri,terutama ke ridhoan ALLAH SWT.
Dari sebagian cerita diatas,maka
yakinlah kita bahwa menciptakan lapangan kerja sendiri merupakan hal mulia dan
jd jalan terbaik,apalagi bisa membantu orang lain,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
===========================================================================
kembali ke........!!!!
Sekarang kita kembali pada topik menciptakan lapangan kerja
sepraktis mungkin.Jika sobat blog
tidak terbiasa dengan hal baru yang akan dikerjakan,cobalah untuk
melihat orang lain mengerjakan,jangan malu bertanya cara2nya,misalnya cara
menjahit,cara menyablon,cara menjual,syukur2 kalo yang di tanya mempersilahkan
untuk mencoba,so jangan ragu laksanakan.Apapun pekerjaan yang akan dilakukan
bertahan lama atau tidaknya bergantung pada kondisi tertentu,misalnya ada pekerjaan
lain yang lebih menguntungkan maupun dimana ada saat2 tertentu keluarga ingin
diluangkan waktu lebih banyak,jadi mau memilih yang mana.
Berikut dibawah ini salah satu hal yang pernah saya
kerjakan,selain untuk hobby serta bisa untuk menyenangkan putra putri kita,bisa
juga dibuat menguntungkan dari segi bisnis,tetapi jangan dianggap untung besar
besaran,tentu saja tidak,berkisar diantara variasi 5% sampai 12,5% untung yang
di dapatkan dari sekian banyak jumlah penjualan,tetapi andai kita jeli dalam mencari
bahan dan tenaga kerja yang murah maka usaha ini dapat dilanjut.
maaf,barang yg saya jual tidak sempat di dokumentasikan,termasuk
partaian jaket dealer motor,ini hanyalah sisa2 dari bekas potongan yg
tdk terpakai/kain perca,tp setidaknya memberikan gambaran tentang
memulai usaha dengan nekat,meskipun tidak dimulai dgn pendidikan
dasar,yang penting ada kemauan.
+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_
Dari gambar2 tsb modal utamanya adalah mesin jahit,mesin
obras,alat sablon
,dan bahan2nya adalah kain kaos.sekedar tambahan,;,kain kaos
terdiri dari berbagai nama bahan dan keperluan,khusus yang saya pakai disini
yaitu kain foring,kain TC,kain PE,dan kain spandeks.Awalnya saya tidak mengetahui
apapun bagaimana saya bisa berproduksi konveksi kecil kecilan,saya hanya main
ke tempat seorang penjahit dan melihat bagaimana caranya,setelah beberapa hari
saya rasa sanggup dan bisa andai saja punya mesin jahit,akhirnya jadi sudah
coba2 buat satu untuk saya pakai sendiri,perlu sobat ketahui sampai saat ini
saya tidak mau tahu bagaimana cara mengukur yang benar,dalam pikiran saya
adalah bagaimana saya bisa bikin sebanyak mungkin?jawabannya pasti buat
duplikat barang jadinya,caranya,,,barang yang akan diperbanyak di pisah2
menjadi beberapa bagian yaitu mencabut benang bekas jahitan asli yang mana
bagian yang terpisah itu bilamana dijahit kembali akan menjadi barang yang utuh.Istilah
kerennya NYONTEK,hanya saja ditambahin assesories dan variasi potongan serta
pola gambar yang berbeda,oh iya untuk pembelian kain itu ada 2 macam lho,jika
kain sejenis tettron belinya dihitung permeter,beda sama kain kaos di mana2
belinya di hitung perkilo.Setelah perbagian di pisahkan,kain potongan tersebut
kita hamparkan berderet(usahakan tidak meninggalkan celah sehingga tidak banyak
bagian yang terbuang saat pemotongan).Jadi praktis bukan?so pasti tanpa ilmu
khusus yang biasanya untuk mempelajari ditempat kursus di butuhkan biaya
besar,di sini sobat sekalian bisa langsung dilakukan,dan go publik.Hasil
akhirnya akan ketahuan jadi berapa banyak kain sekilo itu untuk jadi satu macam
barang.
Tips berikutnya akan sangat membantu dalam pemasaran ;
1. Beri merk untuk membuat anda bangga,sebagai contoh,saya namakan produk saya ARTEX,singkatan dari AGUNG RIA TEXTIL,agung nama saya,,ria adalah nama bekas pacar saya yang sekarang menjadi pendamping saya,dan telah memberikan dua putri cantik.(trimakasih untuk istriku),,,,,,,,,
jalan2 ke pasar,jika kebetulan ada sales baju seperti yang anda buat,anda bisa tanya “mas,bawa gak seperti ini,berapa perlusinnya?”.yang pasti sales akan menunjukkan barang yang mirip dengan petunjuk harga,setelah sampai di rumah anda bisa menghitung biaya produksi dengan bantuan penjualan oleh orang lain(sales).Sampai disini saja anda telah berhasil membuka lapangan kerja baru bagi orang lain maupun diri sendiri.
2. Anda harus yakin bahwa produk anda layak jual!
3. Dalam pengemasan ada beberapa macam warna(anda bisa lihat produk yang di bawa oleh sales lain di tips 1 diatas),pembungkusnya adalah plastik bening seal tape. Biasanya tergantung pada barang yang di produksi,pabila celana anak/baju anak batita,dalam satu kemasan perlusin terdiri dari seri warna.Ada yang 3 dan ada yang 6 warna dalam satu kemasan.Jika untuk usia diatas 3 tahun maka lebih di utamakan seri nomer/angka terdiri dari 3 bagian,yang pertama nomer kecil,sedang,kemudian besar.Ada yang menggunakan 3 macam warna dan ada pula yang warnanya sama(tergantung tren).Untuk penjualan ke toko,biasanya pemilik toko jarang yang akan mengambil satu lusin,(kecuali untuk produk seperti kaos singlet,celana dalam,popok,celana panjang bayi)mereka akan memilih memilih 3biji atau 6biji(setengah lusin) untuk produk diatas usia 3thn,sesuai dengan warna yang mereka inginkan.Jika barang yang kita bawa sudah ditentukan oleh nomer seri besar kecil,mereka HARUS mengambil minimal 3biji dengan nomer seri yang urut,hal itu untuk mempermudah penjualan berikutnya pada pelanggan yang berbeda.Karena pelanggan berikutnya juga tidak akan mau lagi mengambil barang yang tidak urut nomernya.
4. Untuk memulai perjalanan dalam menemui pemilik toko hanya di perlukan pertanyaan”pak,mau nambah barang apa?(sambil kita bawa setumpuk pilihan barang kita)sedangkan sebagian besar ada di area parkir.Tanyakan gmn kondisi pasarnya,jika sudah akrab tanyakan kesehatannya.Ini akan menimbulkan kepercayaan.Penolakan pasti banyak terjadi,solusinya?
5.Jadwalkan tiap kali masuk pasar dengan waktu dan hari yang sama(saya pernah di tegur karna saya tidak datang tepat waktu,saat dia membutuhkan produk).
6. Jika anda pernah ditolak orang yang sama,tawari setiap kali anda datang,jangan putus asa.
7 Kalo modal anda kecil,jangan sekali kali menghutangkan barang,nanti bisa gulung tikar.
8 Cari alasan terbaik supaya orang yang mau berhutang tidak tersinggung.
Sampai disini saja yang bisa saya sampaikan.MOGA
bermanfaat.