contoh gambar hasil kerajinan makrame,di ambil dari beberapa sumber |
Kata
makrame berasal dari bahasa Turki. (Turki: Ma-kra’ma atau
Miqramah),
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan : bentuk suatu
kerajinan simpul-menyimpul .
Itu bisa berarti juga menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai yang semula terurai menjadi satu kesatuan jenis benda seperti yang dapat kita lihat; alat penangkap ikan, seperti jala, jaring, sair (sunda), bahkan sampai perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik,hiasan dinding,keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya. yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan mengandalkan ketrampilan tangan,tanpa menggunakan alat bantu mesin.
Yang ke semuanya itu sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak harus mengikatkan ujung suatu tenunan seperti yang semula dilakukan.
Dengan menonjolkan fungsi keindahan atau estetika juga sebagai asesoris pelengkap busana maupun sebagai pelengkap hiasan rumah tangga untuk tempat meletakan benda yang diinginkan .
Dalam perkembangannya ada penambahan asesoris lain sebagai pelengkap dan pemanis sehingga tampilan tidak saja dinamis atau elegan atau lucu,barangkali bisa di padukan menurut selera.
Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat -mengikat tanpa bertujuan menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan.
Simpul;
Simpul Dasar
Selanjutnya
untuk keperluan latihan awal belajar makrame, di bawah ini akan
disajikan simpul-simpul dasar yang mendasari bentuk-bentuk karya yang
disebutkan di atas.
kebutuhan. Diusahakan tali yang dipakai memiliki sifat lentur atau tidak kaku,mungkin bisa dipakai jenis tali kur yang sudah banyak di pasaran.
Beberapa jenis simpul dasar:
1. Simpul KepalaUntuk ini diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah sesuai kebutuhan.
1.simpul kepala |
2.simpul rantai |
Dalam bahasa Sunda simpul mati disebut “cangreud mulang” sebaliknya simpul hidup disebut dengan istilah “tali sorog”. Dikatakan simpul mati ikatannya kuat sehingga susah dibuka, sedangkan simpul hidup ikatannya cukut kuat, tetapi sangat mudah untuk dibuka kembali.
3.simpul mati |
4.simpul tunggal |
5. Simpul Ganda
Ikuti langkah membuat simpul ganda dengan menyiapkan dua utas tali yang berbeda warnanya, agar jalinan kedua utas tali itu tampak jelas. Variasi simpul ganda dapat dilihat pada gambar di bawah ini,. Sedangkan pada gambar paling bawah kita dapat melihat gabungan antara dua macam simpul.
Simpul apa saja? Kini cobalah anda belajar menggabungkan berbagai jenis simpul di atas.
5.simpul ganda |
Simpul ini dibuat untuk membuat variasi ikatan, merupakan deretan simpul yang hampir menyerupai garis yang bergandengan terputus-putus. Simpul ini dapat dibuat dalam berbagai variasi, diantaranya: vertikal, diagonal dan horizontal. Kegunaan simpul diperuntukan untuk membuat variasi ikatan dalam membuat gordin, tirai, atau partisi ruang.
6.simpul gordin