Alat ukur adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan suatu benda sehingga dapat diketahui nilai panjang, volume,massa, waktu, kekuatan, kecepatan, sudut, frekuensi, arus listrik dan lain-lain.
Sebelum ditemukan alat ukur, produk massal yang dibuat secara manual(dengan tangan) ukurannya tidak bisa akurat/tepat satu sama lain, sehingga menyulitkan dalam perakitan dan pengemasan. Salah satu faktor penyebab ketidaksamaan produk akhir tersebut adalah kesalahan penandaan.Jadi dilihat dari fungsi pada penggunaan material yang berbeda,maka bentuk alat alatnyapun juga berbeda.Maka meteran adalah nama lain dari alat ukur tersebut,yang mana dipakai pada proses pembuatan suatu kerajinan.
Nama alat ukur lain yang kita kenal antara lain:
Alat ukur sudut
Alat ukur sudut adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mengukur kemiringan sudut, membuat garis sudut dan juga dapat digunakan untuk mencari titik pusat suatu lingkaran.
1). Busur derajat
Busur derajat adalah alat ukur sudut berbentuk setengah lingkaran dengan batang memanjang melewati titik pusat lingkaran dengan ketelitian 0,5 °. Jarak edar busur derajat adalah 180° dengan urutan angka dibuat bolak-balik, artinya bermula dari ke kanan dan ke kiri, sehingga akan saling bersebelahan dengan angka 180, angka 1 dengan angka 179, angka 2 dengan angka 178 dan seterusnya. Bahan yang dipergunakan adalah plat baja tahan korosi.
2). Siku
Siku-siku adalah sebuah alat ukur yang terdiri dari badan dan daun siku, dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika dibanding dengan daunnya, hal ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan sewaktu digunakan. Fungsi siku-siku hampir sama dengan busur derajat yaitu untuk:
- a). Membuat garis sudut
- b). Memeriksa kemiringan atau kesikuan bagian suatu benda
- c). Memeriksa kerataan permukaan benda.
Siku silang
Siku silang mempunyai sudut permanen/tetap 90° dan dikonstruksi mati (dikeling) pada pertemuan badan dan daun sehingga siku silang hanya dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan sudut 90°.
Siku silang juga dapat digunakan untuk membentuk sudut 45° dan 135°, karena batas antara dau siku dengan badannya membentuk sudut 45°.
Siku perempat
Siku perempat dipakai untuk memeriksa, membuat garis sudut miring dan pekerjaan lain yang bersudut 45° dan 135°.
Siku putar
Siku putar adalah alat ukur sudut yang dapat diputar/diatur sesuai sudut yang diperlukan. Siku putar digunakan untuk:
- 1). Pembuatan garis miring (sembarang ukuran)
- 2). Pemeriksaan kemiringan suatu benda
- 3). Pemindahan besarnya sudut dari suatu benda ke benda lain
- 4). Pemberian tanda bajang
- 5). Segala macam pekerjaan yang bersudut.
Jangka adalah alat ukur/alat gambar yang dapat digunakan untuk mengukur dan membuat suatu lingkaran. Kelemahan alat ini adalah tidak dapat memberikan ukuran secara langsung, sehingga memerlukan bantuan alat ukur lain seperti: mistar, meteran, atau siku-siku.
- 1). Jangka tusuk
Jangka tusuk
- 2). Jangka bengkok (outside calipers)
Jangka bengkok digunakan untuk mengukur diameter luar atau ukuran luar suatu benda. Alat ini terdiri dari sepasang kaki bengkok, per penekan dan sebuah mur baut sebagai pengatur. Jangka bengkok sering digunakan karena mudah dalam penggunaannya (cara mengaturnya). Hasil ukuran harus dikonversikan dengan alat ukur mistar, meteran, atau siku-siku.
Jangka bengkok
- 3). Jangka kaki (inside calipers)
Jangka kaki
- 4). Jangka sorong (vernier valipper sketmat)
- 5). Pemola
Alat pemola
Alat-alat Penanda
Alat-alat penanda berfungsi untuk memberi tanda batas pemotongan atau menggambari tempat pembentukan, seperti: pembuatan alur, radius, bentuk sambungan. Alat penanda perlu ditunjang dengan alat ukur . Bahan jenis dan karakteristik alat penanda dapat berlainan, namun fungsinya sama.
- a. Pensil
- b. Penggores
Perbedaannya, garis yang dibuat oleh penggores menusuk ke dalam kayu sehingga tidak dapat dihapus.
Penggores yang digunakan pada pekerjaan kayu sedikit berbeda dengan penggores yang digunakan pada pekerjaan logam. Pada pekerjaan logam bahan penggores terbuat dari baja pilihan sedangkan pada pekerjaan kayu cukup dengan baja biasa. Penggores harus selalu tajam. Jangan sekali-kali penggores digunakan untuk menusuk dan jangan sekali-kali memukul pegangan penggores, karena akan mudah rusak dan kehilangan ketepatan fungsinya.
- c. Perusut
Perusut dibedakan menjadi dua, yaitu:
1). Perusut tradisional
Perusut ini banyak digunakan tukang-tukang kayu di pedesaan dengan plat kuningan sebagai taji/mata gores. Bentuk sangat sederhana dengan pengaturan taji yang agak sulit.
2). Perusut modern
Perusut modern adalah pengembangan dari perusut tradisional. Bahan perusut dikombinasi dengan logam dan pada jenis-jenis tertentu, sekali gores bisa didapat lebih dari satu garis. Hal ini disebabkan perusut dilengkapi dengan dua batang dan taji lebih dari satu. Perusut semacam ini sangat efektif untuk pembuatan sambungan-sambungan. Batang perusut dibentuk sedemikian rupa dengan memperhatikan ergonomi, sehingga enak dipegang dan hasil goresan lebih sempurna.